Sabtu, 31 Desember 2016

BAGAIMANA CARA MENEMUKAN KEBENARAN?


Hasil gambar untuk KEBENARAN

Kebenaran dapat ditemukan dalam berbagai cara. Sedikitnya, cara penemuan kebenaran dapat dikelompokkan atas dua cara, yakni cara ilmiah dan non ilmiah.
A.      Penemuan Kebenaran Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan merupakan penemuan yang berlangsung tanpa disengaja. Ini merupakan cara yang tidak ilmiah, tetapi benar dan bermanfat. Misalnya, kesalahan bagian produksi dalam mencampur bahan pembuatan kertas pada sebuah perusahaan kertas. Jenis kertas yang dihasilkan menjadi tidak sesuai dengan rencana. Akibatnya, terjadi kerugian besar pada perusahaan itu. Seseorang karyawan mengetik tanpa sengaja menggunakan kertas yang salah komposisi tadi. Ia melihat ketikannya tidak tampak. Bahkan ketikan yang ada pada kertas pelapisnya menjadi hilang. Setelah diperiksa ternyata kertas salah tadi berubah fungsi menjadi kertas penghapus. Ketika dilempar dipasaran, harganya lebih mahal dari harga kertas yang seharusnya. Akibatnya, perusahaan menjadi beruntung besar.
B.      Penemuan ‘Coba’ dan ‘Ralat’
Penemuan kebenaran melalui coba dan ralat atau lebih dikenal dengan istilah ‘trial and error terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tidak berhasil menemukan kebenaran yang dicari itu sendiri belum jelas. Penemuan kebenaran melalui cara ini sering kali memerlukan waktu yang lama, karena memang tanpa rencana, tidak terarah, dan tidak diketahui tujuanya. Cara penemuan kebenaran jenis ini tidak dapat diterima secara ilmiah.
C.      Penemuan Melalui Otoritas atau Kewibawaan
Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan sering diterima sebagai sebuah kebenaran. Pendapat itu tidak didasarkan pada pembuktian ilmiah. Pendapat ini terutama dimaksudkan untuk merangsang usaha penemuan baru bagi orang-orang yang menyangsikannya. Pendapat yang dinyatakan seseorang yang karena kewibawaannya setelah dibuktikan ketidakbenarannya akan tertolak dengan sendiri. Bahkan walaupun pendapat dimaksud terbukti kebenarannya, kebenarannya pun belum dapat diterima secara ilmiah. Kebenaran yang dihasilkannya merupakan kebenaran sesaat saja atau kebenaran untuk suatu kondisi tertentu saja.
D.     Penemuan Secara Spekulatif
Penemuan Kebenaran ini terjadi karena adanya usaha untuk mencari solusi dari sebuah masalah tentu dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk ini menjadi pilihan solusi. Pilihan terhadap solusi inilah yang merupakan spekulatif penemuan kebenaran. Cara penemuan kebenaran ini pun tidak dapat diterima secara ilmiah.
E.      Penemuan Kebenaran Melalui Cara Berfikir Kritis dan Rasional
Penemuan kebenaran ini terjadi karena adanya upaya menggunakan pengalaman dan kemampuan berfikir seseorang untuk mencari solusi dari sebuah masalah.
F.       Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah
Penamuan kebenaran melalui sebuah penelitian ilmiah merupakan cara penemuan kebenaran yang ilmiah.  Penelitian merupakan kegiatan penemuan kebenaran yang didasarkan dari hasrat ‘ingin tahu’. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa setiap akibat berdasarkan pada suatu sebab. Artinya, setiap gejala yang tampak dapat dicari menjelaskannya secara ilmiah. Pada setiap penilitian ilmiah melekat ciri-ciri umum. Dalam pelaksanaanya melalui suatu metode yang harus mencapai suatu universal dan koheren. Dalam penerapannya dituntut adanya suatu sistem yang konsisten. Ini akan menjadikan susunan penemuan kebenaran akan menjadi logis. Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah harus objektif. Artinya, terpimpin dan tidak mengalami distorsi karena adanya berbagai prasangka subjektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar