Sabtu, 31 Desember 2016

KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN



Hasil gambar untuk FILSAFAT DALAM ILMU

Setelah kita mengetahui arti dari filsafat dan ilmu pengetahuan, kali ini kita akan mencoba meletakkan di mana posisi filsafat ilmu ketika dihadapkan dengan islamisasi ilmu pengetahuan. Orang yang tidak berfilsafat tidak akan mengerti bagaimana sebaiknya ilmu pengetahuan tersebut diperlakukan. Yang mana dalam pemanfaatan tersebut tidak didasari dengan rasa keruhanian yang taat akan Tuhannya. Maka dari landasan itulah filsafat ilmu berperan penting dalam islamisasi ilmu pengetahuan. 
Filsafat adalah induk dari ilmu Pengetahuan (mater scientiarium) yang melahirkan banyak ilmu penngetahuan yang membahas sesuai dengan apa yang telah di kaji dan diteliti didalamnya. Dalam hal metode dan obyek studinya, filsafat berbeda dengan ilmu Pengetahuan, ilmu Pengetahuan menyelidiki masalah dari satu bidang khusus saja, dengan selalu menggunakan metode observasi dan eksperimen dari fakta-fakta yang dapat diamati. Sementara filsafat berpikir sampai di belakang fakta-fakta yang nampak.
Dalam ilmu Pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau pokok. Karena filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau Pengetahuan. Memang lambat laun beberapa ilmu-ilmu Pengetahuan itu akan melepaskan diri dari filsafat akan tetapi tidaklah berarti ilmu itu sama sekali tidak membutuhkan bantuan dari filsafat. Filsafat akan memberikan alternatif mana yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.
Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah.Secara subtantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan teori subtantif.Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
Sedangkan kajian yang dibahas dalam filsafat ilmu adalah meliputi hakekat (esensi) pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem-problem mendasar ilmu pengetahuan seperti; ontologi ilmu, epistimologi ilmu dan aksiologi ilmu. Dari ketiga landasan tersebut, bila dikaitkan dengan Islamisasi ilmu pengetahuan maka letak filsafat ilmu itu terletak pada ontologi dan epistimologinya. Ontologi disini titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki seorang ilmuwan, jadi landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah materi, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris.Manakala realitas yang dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria.
Sedangkan epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang di dasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran. Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa kedudukan filsafat ilmu dalam ilmu pengetahuan terletak pada ontologi dan epistemologinya ilmu pengetahuan tersebut.. Ontologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki seorang ilmuwan, jadi landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah materi, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris.Manakala realitas yang dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria. Dan epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang di dasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran.
Peran filsafat sangat penting artinya bagi perkembangan dan penyempurnaan ilmu Pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar orientasi dan visi penyelidikan ilmiah, dan menyediakan landasan-landasan ontologisme, epistimologis, dan aksiologis ilmu pada umumnya. Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan postulat ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-istilah teknis yang berlaku dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik yang sangat konstruktif terhadap system kerja dan susunan ilmu.
Pada dasarnya filsafat bertugas memberi landasan filosofi untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori suatu displin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan teori substantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
Pendapat Immanuel Kant (dalam Kunto Wibisono dkk, 1997) yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disip;in ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup Pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab itu Francis Bacon (dalam The Gie, 1999) menyebutkan filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the sciences)
Bisa disimpulkan bahwa ilmu Pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat, antara lain:
a.       Setiap ilmu Pengetahuan itu mempunyai objek dan problem.
b.      Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu Pengetahuan dan dengan dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu Pengetahuan itu.
c.       Di samping itu filsafat juga membrikan dasar-dasar yang khusus yang digunakan dalam tiap-tiap ilmu Pengetahuan.
d.      Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu Pengetahuan tidak mungkin tiap ilmu itu meninggalkan dirinya sebagai ilmu Pengetahuan dengan meninggalkan syarat yang telah ditentukan oleh filsafat.
e.       Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu Pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar