Setelah
kita mengetahui arti dari filsafat dan ilmu pengetahuan, kali ini kita akan
mencoba meletakkan di mana posisi filsafat ilmu ketika dihadapkan dengan
islamisasi ilmu pengetahuan. Orang yang tidak berfilsafat tidak akan mengerti
bagaimana sebaiknya ilmu pengetahuan tersebut diperlakukan. Yang mana dalam
pemanfaatan tersebut tidak didasari dengan rasa keruhanian yang taat akan
Tuhannya. Maka dari landasan itulah filsafat ilmu berperan penting dalam islamisasi
ilmu pengetahuan.
Filsafat
adalah induk dari ilmu Pengetahuan (mater scientiarium) yang melahirkan banyak
ilmu penngetahuan yang membahas sesuai dengan apa yang telah di kaji dan
diteliti didalamnya. Dalam hal metode dan obyek studinya, filsafat berbeda
dengan ilmu Pengetahuan, ilmu Pengetahuan menyelidiki masalah dari satu bidang
khusus saja, dengan selalu menggunakan metode observasi dan eksperimen dari
fakta-fakta yang dapat diamati. Sementara filsafat berpikir sampai di belakang
fakta-fakta yang nampak.
Dalam
ilmu Pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau pokok.
Karena filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia
dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau Pengetahuan. Memang lambat
laun beberapa ilmu-ilmu Pengetahuan itu akan melepaskan diri dari filsafat akan
tetapi tidaklah berarti ilmu itu sama sekali tidak membutuhkan bantuan dari
filsafat. Filsafat akan memberikan alternatif mana yang paling baik untuk
dijadikan pegangan manusia.
Pada
dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk memahami
berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan
untuk membangun teori ilmiah.Secara subtantif fungsi pengembangan tersebut
memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan
teori subtantif.Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi,
pengembangan ilmu dapat mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori
ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
Sedangkan
kajian yang dibahas dalam filsafat ilmu adalah meliputi hakekat (esensi)
pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap
problem-problem mendasar ilmu pengetahuan seperti; ontologi ilmu, epistimologi
ilmu dan aksiologi ilmu. Dari ketiga landasan tersebut, bila dikaitkan dengan
Islamisasi ilmu pengetahuan maka letak filsafat ilmu itu terletak pada ontologi
dan epistimologinya. Ontologi disini titik tolaknya pada penelaahan ilmu
pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki
seorang ilmuwan, jadi landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada
cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah
materi, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris.Manakala realitas yang
dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria.
Sedangkan
epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang di dasarkan
atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran.
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa kedudukan
filsafat ilmu dalam ilmu pengetahuan terletak pada ontologi dan epistemologinya
ilmu pengetahuan tersebut.. Ontologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu
pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki
seorang ilmuwan, jadi landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada
cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah
materi, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris.Manakala realitas yang
dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria.
Dan epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang di
dasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran.
Peran filsafat
sangat penting artinya bagi perkembangan dan penyempurnaan ilmu Pengetahuan.
Meletakkan kerangka dasar orientasi dan visi penyelidikan ilmiah, dan
menyediakan landasan-landasan ontologisme, epistimologis, dan aksiologis ilmu
pada umumnya. Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan postulat
ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-istilah teknis yang berlaku dalam
dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik yang sangat konstruktif
terhadap system kerja dan susunan ilmu.
Pada dasarnya
filsafat bertugas memberi landasan filosofi untuk minimal memahami berbagai konsep
dan teori suatu displin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun
teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh
pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan teori
substantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi,
pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori
ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
Pendapat Immanuel
Kant (dalam Kunto Wibisono dkk, 1997) yang menyatakan bahwa filsafat merupakan
disip;in ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup Pengetahuan
manusia secara tepat. Oleh sebab itu Francis Bacon (dalam The Gie, 1999)
menyebutkan filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the
sciences)
Bisa disimpulkan
bahwa ilmu Pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat, antara lain:
a. Setiap ilmu
Pengetahuan itu mempunyai objek dan problem.
b. Filsafat juga
memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu Pengetahuan dan dengan dasar
yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu Pengetahuan itu.
c. Di samping itu
filsafat juga membrikan dasar-dasar yang khusus yang digunakan dalam tiap-tiap
ilmu Pengetahuan.
d. Dasar yang
diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu
Pengetahuan tidak mungkin tiap ilmu itu meninggalkan dirinya sebagai ilmu
Pengetahuan dengan meninggalkan syarat yang telah ditentukan oleh filsafat.
e. Filsafat juga
memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu Pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar