Apakah Anda pernah bangun di tengah malam dan merasa
ketakutan? Jika ya, itu mungkin disebabkan mimpi buruk! Mimpi buruk terjadi
selama fase tidur yang disebut REM atau rapid eye movement. Mimpi
buruk menyebabkan perasaan teror yang intens, sering dengan interval panjang
serta terjadi selama bagian akhir malam. Selama
mimpi buruk, biasanya seseorang mengalami perasaan terancam atas kehidupan atau
keselamatannya. Mimpi buruk lebih umum
terjadi selama masa anak-anak dengan frekuensi semakin menurun seiring
bertambahnya usia.
Penyebab
Mimpi Buruk
Mimpi buruk disebabkan oleh keadaan
emosi yang tidak stabil. Jika berada di bawah tekanan mental yang besar, Anda
lebih mungkin mengalami mimpi buruk. Stres
atau tekanan mental terjadi karena berbagai sebab seperti kematian orang dekat
atau peritiwa tidak menyenangkan dalam hidup. Sebuah
trauma, kegagalan atau frustrasi mengganggu kondisi mental dan perasaan seperti
ini tercermin dalam mimpi. Penggunaan obat
tertentu dalam jangka panjang bisa pula menyebabkan mimpi buruk. Obat-obatan jenis beta-blocker, obat penenang dan
antidepresan bisa menjadi alasan di balik mimpi buruk.
Mimpi buruk bisa pula terjadi sebagai efek samping
obat-obatan tertentu. Misalnya, obat yang diberikan untuk penyakit Parkinson.
Anda mungkin mengalami mimpi buruk karena tingkat
dopamin rendah di otak.
Meningkatkan asupan vitamin B
merupakan salah satu cara memulihkan level dopamin. Apa yang Anda makan sebelum tidur memiliki peran besar
menentukan kualitas tidur. Konsumsi
makanan pedas atau lemak sebelum tidur dapat menyebabkan mimpi buruk.
Studi menunjukkan diet Atkins meningkatkan kemungkinan
mengalami mimpi yang tidak menyenangkan. Diet
Atkins merupakan panduan diet kaya protein, tinggi lemak, dan rendah
karbohidrat. Asupan makanan semacam ini
diyakini meningkatkan metabolisme sehingga lebih membebani otak dan karenanya
menyebabkan mimpi buruk. Konsumsi kafein
dan stimulan lainnya sebelum tidur meningkatkan kemungkinan mengalami mimpi
yang tidak menyenangkan. Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan
mimpi buruk. Orang yang suka berfantasi,
sering merenung dan banyak berpikir negatif memiliki risiko lebih besar
mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk dapat
pula terjadi akibat trauma masa lalu. Korban kejahatan dan korban perkosaan
teramati sering mengalami mimpi buruk. Demikian
pula, menyaksikan insiden traumatik atau menakutkan; misalnya menyaksikan
pembunuhan, melihat kecelakaan, atau melihat darah dapat menyebabkan tidur
terganggu dan juga memicu mimpi mengerikan.
Menonton film horor, membaca cerita
hantu, atau melihat/mendengar sesuatu yang menakutkan dapat menyebabkan mimpi
buruk, terutama pada anak-anak. Faktor
fisik yang berkontribusi terhadap mimpi buruk meliputi demam serta gangguan tidur
dan pernapasan. Sleep apnea (pernapasan
abnormal selama tidur) dan Narkolepsi dapat menyebabkan mimpi tidak
menyenangkan.
Nightmare
Vs. Night Terror
Mimpi buruk (nightmare) harus
dibedakan dengan teror malam (night terror). Teror
malam sering terjadi selama fase tidur non-rapid eye movement dengan seseorang
tidak mengingat apa yang mereka lihat dalam mimpi. Seseorang biasanya menghadapi kesulitan mendapatkan kesadaran
penuh setelah teror malam. Dalam kasus
teror malam, rasa takut muncul tanpa ‘melihat’ sesuatu dalam mimpi.
Mengatasi
Mimpi Buruk
Jika mengalami buruk mimpi pada satu
malam, jangan panik. Sekarang Anda tahu apa yang menyebabkan mimpi buruk.
Tanyakan pada diri jika Anda baru saja melihat atau
membaca sesuatu yang menakutkan. Atau Anda makan makanan tertentu sebelum
tidur. Pikirkan apakah Anda berada di
bawah stres dan apa yang menyebabkan itu. Anda mungkin akan menemukan penyebab
mimpi tidak menyenangkan. Mimpi
mencerminkan ambisi, masalah, aspirasi, dan rasa frustrasi Anda. Intinya, mimpi
mencerminkan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar