Pada intinya beriman dan berilmu adalah elemen penting yang
harus kita miliki. Apa yang bisa mengkaitkan beriman dan berilmu sehingga
elemen itu harus ada berdampingan? Katakanlah berilmu disini misalnya kita
adalah orang Sains, berhaluan atas dasar logika dan kepastian, dan orang yang
beriman memegang teguh agamanya mempercayai hal yang ghaib dan metafisik.
Pada prosesnya memang kita sebagai manusia harus belajar
pada keseimbangan yang saling melengkapi, artinya Ilmu dan Iman harus setali
dua mata uang, keduanya bukan sesuatu yang menjadi kurang tapi menjadi satu
kesatuan utuh. Jika Ilmu tanpa batas maka yang membatasi adalah akal kita,
karena akal tidak akan bisa mencerna semua proses ilmu yang tidak terbatas
sehingga iman akan menambahkan untuk melandasi keyakinan kita harus selalu
berusaha. Dalam contoh kongkrit Jika ilmu pengetahuan mencoba segala macam
teknologi untuk melihat wujud roh yang keluar dari dalam tubuh kita saat
meninggal untuk di visualisasikan, dan hasil akhirnya tidak pernah berhasil.
Maka iman akan melandasi keyakinan bahwa roh ghaib itu ada. Itulah jalan
keseimbangan. Sedikit bercerita, pernahkah kita terpikirkan dari acuan landasan
teori big bang bahwa planet-planet itu terbentuk karena ada ledakan hebat di
ruang angkasa, dalam status quo energi membentuk partikel-pertikel kecil dan
berkumpul menjadi energi membentuk bintang dan saling berbenturan sehingga pada
akhirnya terciptalah bentuk planet. Kita berada di alam semesta, alam semesta
mempunyai miliaran galaksi, kita berada di galaksi bimasakti, dalam galaksi
bimasakti terdapat bermiliaran tata surya, dan tata surya kita pusatnya adalah
matahari. Mari kita berpikir apakah di mungkinkan makhluk lain selain kita bisa
ada di planet dan dimensi galaksi lain. Melihat struktur dan jumlah galaksi di
alam semesta ini sangat dimungkinkan makhluk lain selain kita, dengan
intelektualitas dan kemajuan teknologinya sudah sangat tinggi kemungkinannya
besar.
Idealnya, orang yang
mempunyai ilmu harus juga merupakan orang yang beriman. Ilmu adalah salah satu
bagian vital dari kehidupan manusia yang bisa menjadi kunci untuk kesejahteraan
dan sekaligus kehancuran. Dengan iman, maka kita akan menggunakan ilmu yang
kita dapatkan untuk hal – hal yang berkenaan dengan kesejahteraan manusia.
Dalam islam juga disebutkan bahwa orang yang berilmu tetapi tidak beriman sama
saja dengan orang munafik karena sudah diperlihatkan kepada kebesaran Allah
tetapi tidak juga mau beriman.
Ilmu dan iman merupakan keseimbangan, memilih salah satunya
bukan sesuatu yang bijak tetapi keduanya adalah kseatuan yang utuh untuk saling
melengkapi. Jika yang satu ada kekurangan maka yang keduanya melengkapi untuk
menambahkan, jika yang kedua ada kekurangan maka yang kesatunya saling
melengkapi untuk menambahkan juga. dan Allah mengijinkan setiap makhluknya
untuk saling berdampingan agar seimbang untuk saling melengkapi juga,
melengkapi yang kurang, memperbaiki yang salah dari satu sama lain. Sehingga
akhirnya menjadi lebih berkualitas menggali diri menambah satu sama lain untuk
tidak berhenti belajar. Ilmu adalah kekuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar