Kurang tidur dapat menurunkan produksi protein sitokin Begadang
atau pun jam tidur yang kurang biasanya diikuti banyak keluhan, seperti tubuh
yang gampang sakit. Sebagian orang menduganya berhubungan erat dengan sistem
imun tubuh.
Kurang tidur dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda.
Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki tidur yang berkualitas atau
tidur yang cukup lebih mungkin untuk sakit setelah terpapar virus, seperti
virus influenza contohnya. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi
seberapa cepat Anda kembali sehat atau pulih jika Anda sakit.
Dr. Muhammad Anwar Irzan dari Klik Dokter menjelaskan,
sistem kekebalan tubuh melepaskan protein yang disebut sitokin, beberapa di
antaranya membantu Anda untuk tidur. Sitokin tertentu dapat meningkat ketika
Anda memiliki infeksi atau peradangan, atau ketika Anda sedang stres.
Nah, kurang tidur dapat menurunkan produksi sitokin
tersebut. Selain itu, antibodi dan sel-sel yang berfungsi untuk melawan infeksi
juga menjadi lebih tidak aktif selama periode ketika Anda tidak memiliki waktu
untuk tidur yang cukup. Jadi, kebutuhan tubuh Anda untuk tidur sebenarnya
berfungsi melawan risiko terserang infeksi. Di samping itu, kurang tidur dalam
jangka panjang juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta penyakit
jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Lalu, berapa banyak tidur yang Anda butuhkan untuk
memperkuat sistem kekebalan tubuh? Jumlah optimal tidur untuk kebanyakan orang
dewasa adalah 7-8 jam waktu tidur. Remaja memerlukan waktu yang lebih lama,
yaitu sekitar 9-10 jam waktu tidur. Sedangkan anak usia sekolah memerlukan
sekitar 10 jam atau lebih waktu tidur. Namun demikian, lebih banyak tidur tidak
selalu lebih baik. Untuk orang dewasa, tidur lebih dari 9 atau 10 jam malam
dapat mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar