Penyebab Stres
Dengan mengetahui definisi stres,
yaitu respons yang muncul sebagai akibat dari ancaman atau tekanan, dapat
dipahami bahwa penyebab stres tidak lain yaitu ancaman atau tekanan itu
sendiri. Bentuk ancaman dapat berupa ancaman konkret maupun abstrak. Ancaman
konkret dipahami sebagai ancaman fisik sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.
Ancaman ini lebih sering ditemui binatang atau manusia purba. Cara mengatasi
ancaman fisik ini cukup dengan respons yang juga bersifat fisik. Sementara itu,
ancaman abstrak dipahami sebagai ancaman psikologis. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, ancaman psikologis lebih sering dijumpai pada masyarakat
modern. Sebagai contoh, ketika atasan menutut Anda untuk segera menyelesaikan
pekerjaan. Tuntutan tersebut dapat menjadi ancaman yang pada ujungnya dapat
membuat Anda stres.
Lalu, apa saja penyebab stres yang perlu diketahui agar Anda
dapat mengelolanya dengan baik sedemikian sehingga Anda dapat menghindari
dampanya? Yuk, cari tahu lebih lanjut.
1. Tekanan di tempat kerja
Rentang waktu deadline yang
mencekik, tuntutan kesempurnaan hasil kerja dari atasan, dan kesulitan
mengimplementasikan rencana kerja dapat menjadi pemicu munuculnya stres di diri
Anda. Terlambatnya hasil dari divisi lain yang membuat Anda ikut terlambat
dalam memrosesnya akan menambah tingkat stres. Stres di tempat kerja juga dapat
muncul lantaran Anda harus mempresentasikan rencana kerja Anda di depan atasan
dan rekan kerja. Anda juga harus memperhatikan hubungan dan persaingan dengan
rekan Anda.
Penyebab stres di tempat kerja juga dapat berupa rasa bosan
karena tugas yang monoton, kompetensi yang diragukan, baik oleh diri sendiri
atau oleh rekan dan atasan, lingkungan kerja yang tidak nyaman dan kondusif,
tanggung jawab yang tinggi yang tidak sepadan dengan pangkat atau gaji, dan
masih banyak lagi.
2. Problem finansial
Pernahkah Anda mendengar, seseorang memilih mengakhiri
hidupnya lantaran kesusahan ekonomi? Atau, jangan-jangan Anda sendiri pernah
mengalaminya? Saya yakin, tak jarang juga Anda menyaksikan di televisi betapa
isu finansial memengaruhi kehidupan manusia. Tidak hanya menjadi penyebab bunuh
diri, masalah ekonomi bahkan menyebabkan seseorang berperilaku kriminal. Banyak
kasus di mana seorang pencuri terdorong melakukan aksinya karena kesulitan
ekonomi. Ada juga yang nekad merampok, menjambret, dan menipu juga gara-gara
masalah uang. Sungguh faktor ekonomi telah membuat banyak orang tertekan, yang
selanjutnya membuat mereka stres. Stres inilah yang pada akhirnya melahirkan
perilaku-perilaku yang destruktif seperti tersebut di atas.
3. Hubungan personal
Hubungan personal dengan seseorang,
yang rumit, sulit, atau pun menemui kegagalan juga dapat menjadi tekanan yang
bahaya bagi psikologis Anda. Stres dapat mucul karenanya. Dampak yang timbul
dari stres karena hubungan personal biasanya berupa lemahnya kejiwaan, mudah
berprasangka buruk, mudah tersinggung, merasa tertindas, dan merasa tersaingi.
4. Hubungan sosial
Berinteraksi dengan lingkungan, bertemu macam-macam orang
seringkali membuat Anda tertekan. Anda harus menghadapi orang yang menuntut
Anda untuk melakukan A, sementara hati Anda menginginkan B. Lingkungan menuntut
Anda menjadi apa yang bukan diri Anda. Akhirnya, Anda pun berontak.
Kesiapan Anda menghadapi kemungkinan yang bakal terjadi
manakala Anda berontak memengaruhi kadar stres yang Anda alami. Semakin siap,
kadar stres semakin berkurang. Sebaliknya, semakin tidak siap, kadar stres akan
semakin tinggi.
5. Penyakit
Hati-hati! Stres bisa memperparah penyakit yang Anda derita.
Karena penyakit yang tak kunjung sembuh, Anda pun mulai tertekan, entah karena
penyakit itu sendiri, biaya pengobatan yang mahal, atau pikiran bahwa semakin
hari sakit yang Anda derita semakin merepotkan diri dan keluarga Anda. Stres
pun muncul. Akibatnya, penyakit Anda semakin parah. Stres bisa menjadi penyebab
sekaligus akibat bagi penyakit Anda. Stres merupakan lingkaran setan yang dapat
membunuh Anda secara perlahan!
6. Kegagalan
Terobsesi dengan keinginan merupakan
hal yang baik. Keinginan dan impian adalah bukti kegairahan hidup Anda.
Keinginan dan impian adalah sumber kehidupan Anda. Namun demikian, tidak
mungkin Anda meraih impian secara instan. Hasil tidak jatuh dari langit. Orang
Jawa bilang, hasil tidak diperoleh secara mak bedunduk alias cuma-cuma.
Butuh waktu dan proses untuk mencapainya. Selain itu, diperlukan juga usaha
yang sungguh-sungguh. Tidak menyadari kenyataan ini akan membuat Anda tertekan
dan stres manakala impian Anda tidak terwujud.
7. Kondisi fisik dan mental
Waspadai kondisi kejiwaan Anda
karena ia dapat menjadi pemicu stres. Apabila Anda merupakan tipe pemalu atau
tidak memiliki kepercayaan diri, maka Anda akan rentan mendapatkan stres. Hal
tersebut dikarenakan ketika Anda bertemu dengan orang lain, ada saja sesuatu di
diri Anda yang melemahkan kepercayaan diri Anda. Padahal, kehidupan menuntut
Anda untuk selalu berinteraksi dengan orang lain.
Selain mental, kondisi fisik juga dapat menjadi tekanan tak
tertahankan bagi Anda. kegemukan, tinggi badan yang tidak proporsional, wajah
yang tidak menarik dapat menjadi teror yang mengerikan bagi Anda. Hal tersebut
mungkin karena Anda menilai kondisi fisik Anda sebagai kekurangan. Penilaian
seperti itu, pada ujungnya membuat Anda tidak berskyukur. Anda akan berkutat
pada masalah tersebut dan menyalahkan diri sendiri karenanya.
8. Kematian orang-orang
tersayang
Apabila Anda memiliki ikatan
emosional yang kuat dengan teman dekat, pasangan, atau keluarga, Anda akan
merasa sangat kehilangan manakala salah satu di antara mereka meninggal dunia.
Banyak di antara kita yang bahkan kesulitan untuk get over it, mengikhlaskan
kepergian orang-orang tercinta dan melanjutkan hidup. Kesulitan tersebut
merupakan gejala stres karena tidak dapat menerima kenyataan bahwa salah satu
orang terkasih telah tiada.
Menghilangkan atau Mengelola Stres?
Sebagai insting yang lumrah dan musti dialami oleh setiap
manusia, stres tidak dapat dihilangkan secara permanen. Menghilangkan stres
secara permanen sama artinya berupaya untuk menghilangkan satu sisi kemusiaan
kita. Tentu saja hal itu mustahil dilakukan.
Mungkin Anda akan bertanya, “Jika demikian, bagaimana saya mengatasi masalah
yang timbul akibat stres?”
Meskipun stres tidak dapat dihilangkan secara permanen, bukan berarti Anda
tidak dapat mengatasi masalah-masalah yang diakibatkan olehnya. Anda masih
dapat menghindari dampak-dampak stres dengan cara mengelola stres dengan baik.
Kehidupan merupakan ujian tanpa akhir. Sukses dan gagal
tergantung bagaimana Anda merespons ujian tersebut. Terkadang Anda meresponsnya
secara positif, tapi tak jarang pula reaksi Anda negatif sehingga Anda pun
terjangkiti stres. Wajar, karena kemampuan Anda merespons ujian tergantung pada
kondisi Anda.
Satu yang wajib disyukuri, sebagai manusia, Anda dibekali
kehendak bebas yang memungkinkan Anda untuk merubah nasib dan perjalanan hidup.
Stres adalah bakat alami Anda, demikian juga kehendak bebas. Maksimalkan
kehendak bebas Anda agar dapat mengontrol dan mengelola stres sedemikian
sehingga menjadikannya motivasi untuk meningkatkan produktifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar