Proses terjadinya
hujan adalah karena sinar matahari yang jatuh ke bumi
akan menyebaban air yang ada di danau, sungai, kolam renang, dan laut mengalami
penguapan. Sudah kita ketahui bahwa sifat air akan menguap jika terkena panas
matahari. Istilah asing penguapan adalah evaporation. Apakah hanya air
yang ada di kolam, danau, dan laut yang menguap? Tidak.
Ternyata keringat
yang kita keluarkan juga akan menguap. Air yang dikandung tumbuhan juga akan
menguap. Air yang menguap akan berkumpul di awan bersama dengan uap air yang
lainnya. Istilahnya membentuk kelompok atau mengumpul menjadi satu.
Akibat suhu udara yang tinggi karena sinar matahari, uap air
yang sudah terkumpul akan mengalami pemadatan.
Peristiwa ini disebut dengan kondensasi. Titi-titik air akan membentuk embun seiring
dengan suhu yang tinggi dan akan membentuk awan. Ukuran tetes air yang
mengumpul di awan biasanya berukuran 5-20 cm. Setelah tetes air tersebut 1 mm
akan jatuh ke bumi menjadi hujan. Diameter titik air yang jatuh tidak mesti
berukuran 1 mm. Akan tetapi jika berat atau volume titik-titik hujan menjadi
besar dan karena pengaruh gaya tarik/ gravitasi bumi, maka akan jatuh dan
itulah yang disebut dengan hujan.
Mengapa hujan bisa
berpindah atau bergerak? Angin lah yang menyebabkan demikian. Angin yang
bertiup di atas akan mendorong awan yang berisi hujan dan juga akibat gesekan
awan akan menyebabkan petir.
Mengapa awan yang
gelap atau kelabu tanda akan hujan? Karena awan yang sudah banyak mengandung
titik air bertemu dengan awan yang lainnya dengan bantuan angin dan membentuk
awan baru yang besar sehingga titik-titik air tersebut menjadi banyak. Dari
permukaan bumi akan akan kelihatan gelap atau kelabu.
Jadi pengertian hujan
adalah titik-titik air karena penguapan kemudian mengalami kondensasi yang
jatuh ke permukaan bumi karena pengaruh volume dan gaya gravitasi bumi.
Demikian seputar proses terjadinya hujan yang dapat saya sampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar