Selasa, 06 Desember 2016

APAKAH SEBENARNYA YANG SAYA KETAHUI TENTANG ILMU?




Bicara tentang ilmu, kata kata ilmu ini sangat familiar terdengar ditelinga saya ataupun ditelinga teman-teman semua kan? Ilmu menurut saya adalah sebuah pengetahuan yang harus dimiliki setiap orang, hanya sebatas itu lah pengertian ilmu yang saya ketahui, saya belum bisa mendifinisikan secara rinci apa itu ilmu, yang saya tahu ilmu itu penting didapatkan, dan harus dimiliki. Inilah pertanyaan yang mungkin kalian tanyakan juga dalam hati, kita yang sedang menuntut ilmu dari jenjang SD sampai SMA bahkan Perguruan Tinggi sebenarnya apa sih yang kita ketahui tentang ilmu, yang pada dasarnya kita selama ini masih mencari ilmu. Kita harus tahu apa itu ilmu, simak penjelasan berikut.
Ilmu merupakan kegiatan dengannya kita memperoleh sejumlah pengetahuan yang mampu mengendalikan fakta-fakta ilmiah (Huxley, 1960). Sidarta (2008) memberikan pengertian ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang disistematiskan atau yang terorganisasikan. Ilmu dapat dirumuskan sebagai pendekatan atau suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia empirik, yakni dunia yang terikat pada ruang dan waktu atau realistis yang pada prinsipnya dapat diamati oleh pancaindra manusia. Dari pandangan diatas, ilmu dapat dijelaskan bahwa mengandug unsur seperti berikut ini yang merupakan sifat yang dimilki ilmu.
1)      Ilmu yang bersifat rasional. Artinya, proses pemikiran yang berlangsung dalam ilmu itu harus tunduk pada hukum-hukum logika.
2)      Ilmu itu bersifat emperikal. Artinya, kesimpulan-kesimpulan yang ditariknya dapat ditundukkan pada verifikasi pancaindra manusia.
3)      Ilmu bersifat sistematikal. Artinya, cara kerja yang runtut berdasarkan patokan tertentu yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan dan hasilnya berupa fakta-fakta yang relavan dalam bidang yang ditelaahnya dan harus disusun dalam suatu bulatan yang konsisiten.
4)      Ilmu itu bersifat terbuka. Artinya, harus dapat dipelajari oleh tiap orang, tidak bersifat esoterik, yakni terbatas pada kelompok tertentu.
5)      Ilmu bersifat akumulatif. Artinya, kebenaran yang diperoleh selalu dapat dijadikan dasar untuk memperoleh kebenaran yang baru.
Ilmu dapat dipahami sebagai proses dan ilmu sebagai produk. Ilmu sebagai proses, menunjukkan pada kegiatan akal budi manusia untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang tertentu secara bersistem dengan menggunakan perangkat pengertian yang secara khusus diciptkan untuk mengamati dan mengkaji gejala-gejala yang relavan pada bidang tertentu. Hasilnya berupa putusan-putusan yang kebenarannya terbuka untuk dikaji orang lain berdasarkan kriteria yang sama atau sudah disepakati. Ilmu sebagai produk adalah pengetahuan yang sudah teruji kebeneran dalam bidang tertentu dan tersusun dalam suatu sistem. Dalam kaitan dengan ini, Durant (1981) menyatakan ilmu dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang sah secara intersubjektif dalam bidang kenyataan tertentu yang bertumpu pada satu atau lebih titik tolak dan ditata secara sistematis.
Kebenaran ilmu menurut Bermen (1977) setidaknya harus memenuhi tiga kriteria. Ketiga kriteria ini dijelaskan sebagai berikut. Pertama, kriteria metodologikal yang diartikan sebagai (a) seperangkat pengetahuan yang terintegrasi, (b) kejadian atau gejala khusus secara sistematis dijelaskan, (c) pengetahuan tentang gejala, asas, dan kebenaran umumnya itu diperoleh dengan kombinasi, observasi, hipotesis-verifikasi sejauh memungkinkan eksperimen. Kedua, kriteria nilai yang mengacu pada premis-premis nilai, (a) objektivitas ilmiah, (b) bebas pamrih, (c) skeptisisme, terorganisasi, dan (d) toleransi terhadap kekeliruan, (e) keterbukaan terhadap kebenaran ilmiah. Ketiga, kriteria sosiologikal sebagai (a) pembentuk komunitas ilmuan, (b) panutan berbagai disiplin ilmiah dalam komunitas, dan, (c) pemilik status sosial yang menyandang hak istimewa komunitas pada ilmuan yang mencakup kebebasan pembelajaran dan penelitian, serta tanggung jawab memberi pelayanan demi ilmu itu sendiri, metode, nilai-nilai, dan fungsi sosial.
Sebenarnya masih banyak yang harus kita ketahui tentang ilmu itu, tetapi yang pasti ilmu harus mempunyai nilai kebenaran yang memenuhi tiga kriteria diatas. Semoga menambah pengetahuan bagi kalian yang membacanya ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar